RAIN MEMORY

Our lightweight moves result in a rhythm in the rainy days
We were walking along an empty road, when the beautiful rain soaked us
I feel very pretty by your side,
My heart is pounding as you look me in the eye
I catch a glimpse of eternal love in your beautiful eyes,
You kiss me and my heart is so bright
The rain memory will always be sung in my heart
The rain memory will always be an eternal rhyme in my blood
The memory of the rain will always be the power of my heart so tired and my soul burdened
The rain memories will always give the joy when it comes down and the misery comes
The rain memory will never fade to the end
For the precious beings of the god who have fascinated this heart,
To the beautiful soul that has given me the memory of the rain
I swear to always love you in my imperfect life ..
written by: bq.Mistarina lia widayanti

KELAMIN & PERSOALANNYA


Seks sebagai urusan kelamin tak pernah kehabisan atau kehilangan daya sensasionalnya bagi siapapun dan di zaman apapun. Selalu saja ada perkembangan-perkembangan baru dalam fenomena seks sebuah masyarakat, meski sexual act yang mendasar sebenarnya begitu-begitu saja. Tetapi memang manusia seluruhnya adalah seksual. Seluruh tingkah lakunya selalu diresapi oleh identitas seksnya. Yakni gradasi kelelakiannya (jika ia lelaki) atau keperempuannya (jika ia perempuan). Implikasinya kemudian adalah terjalinnya korelasi secara otomatis antara seksualitas dengan serangkaian konteks sosial yang melingkupinya. Seks pun kemudian menjadi fenomena yang multidimensional, dan inilah yang menjadikan seks menjadi potensial untuk “bercerita” dan mengungkap tentang manusia. Karenanya, mempelajari fenomena seks adalah mempelajari fenomena manusia seutuhnya.

Uniknya lagi, nilai komersial seks juga selalu sangat tinggi sehingga membuat produsen diberbagai bidang terus berlomba-lomba mengeksploitasinya sebagai sebuah komoditi. Koran dan berbagai majalah nyaris semuanya menggelar rubrik-rubrik khusus tentang problem seks sebagai persoalan yang seakan tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan persoalan-persoalan serius seperti krisis ekonomi, krisis lingkungan, krisis kebudayaan dan krisis-krisis lain yang telah melanda dunia. Dunia perfilman dan periklanan malah lebih gamblang lagi dalam memanfaatkan seks untuk menjaring konsumen sebanyak-banyaknya. Heboh iklan Calvin Klien atau heboh film Showgirl dan Striptease serta kasus cover majalah Matra dan Popular, adalah contoh kecil yang bisa sangat panjang daftaranya.

Akibat langsung dari pengeksploitasian seks sebagai sebuah komoditi adalah pereduksian penegertian orang terhadap seksualitas menjadi sekedar genitalitas dan organ sekuner lainnya belaka. Seks dianggap sebagai sesuatu yang biologis-fisik semata sehingga maknanya hanya terfokus pada persetubuhan atau intercourse saja, sementara dimensi lain dari seks seperti dimensi behavioural, klinis-sosial dan juga sosio-kultural, menjadi terabaikan. Seks akhirnya dipandang sebagai barang konsumsi belaka, dan bila kita telah memandang dengan cara ini, maka konsumsi ini bisa saja menjadi tidak terkontrol lagi karena konsumerisme memang dunia tanpa batas dan arah. Perkembangan dalam fenomena seks masyarakat modern jelas memiliki indikasi ini. Berbagai gejalanya, antara lain bisa dilihat dari perkembangan bisnis pornografi dewasa ini, sebagaimana dilaporkan oleh majalah U.S News & Word Report edisi 10 Januari 2007. Menurut laporan itu, hanya untuk nonton film di tv kabel saja, orang Amerika sampai menghabiskan duit 150 juta US dolar.

Angka ini, andaikan dimanfaatkan untuk program pengentasan kemiskinan dinegara kita, jelas bisa berarti cukup besar. Tapi pengandaian ini sepertinya tidak relevan juga karena pemuasan sebuah fantasi memang kerap berharga sangat mahal. Tak jarang malah harus dibayar dengan jiwa orang lain seperti pada kasus-kasus perkosaan yang diakhiri dengan pembunuhan. Belum lama ini, malah seorang remaja dengan entengnya mendorong pacarnya yang hamil kearah truk yang melaju kencang, kejadian di Puspitek, Pamulang, Tangerang, itu akhirnya menewaskan Lasmi (16) dan janin yang dikandungnya (majalah Sinar, 10 Mei 1997). Kus (18) sang pacar memang lantas diringkus juga oleh pihak yang berwajib, tapi apakah masalahnya selesai begitu saja? Secara hukum mungkin ya, tapi sama sekali tidak bila kita mendiagnosa permasalahannya secara mendasar. Setidaknya ada dua persoalan mendasar dalam kasus ini. Pertama soal kebebasan seks dan kedua soal kekerasan dalam kaitannya dalam perilaku seks manusia.

Dalam soal kebebasan, perkembangan yang terjadi dewasa ini juga membuat masalahnya semakin runyam. Kebebasan seks ini kini tidak bisa lagi dibatasi sebagai soal extra marital sex atau pre marital sex belaka. Kebebasan seks kini juga adalah soal hak-hak kelompok homo seksual, soal nasib dan kehidupan kaum transseksual,  soal aborsi, soal eksistensi kaum biseksual dan soal-soal lain yang menjadi fenomena seks masyarakat modern selama beberapa dekade ini. Majalah Esquire edisi april 1995 bahkan menuliskan laporan utama tentang era baru dalam seksualitas manusia, yakni era Transgender Revolution. Telah terjadi krisis masculiniti pada diri kaum lelaki sehingga sekarang ini makin banyak saja kaum lelaki yang memutuskan untuk menjadi kaum perempuan dengan mengoperasi kelamin mereka. The Third Sex, begitu John Taylor menamakan mereka dalam laporan utama majalah Esquire itu. Persoalan ini hanyalah salah satu persoalan pelik yang terjadi dalam kehidupan seks masyarakat modern dengan segala pernik dan rupanya yang terlihat dalam berbagai fenomena  perilaku seksual.

Fantasi-fantasi seks juga makin hari nampaknya makin mengerikan saja belakangan ini, kekerasan dizaman ini sepertinya telah meresap begitu dalam dialam bawah sadar kita. Televisi, video dan bioskop dengan gencar setiap harinya menyiarkan itu lewat film-film laga yang sensual. Sensual karena hampir dalam semua film-film tersebut, seks juga menjadi bumbu utamanya sehingga secara langsung korelasinya antara kedua hal tersebut (seks dan kekerasan) makin kental dan kuat. Dengan referensi semacam ini, secara perlahan tapi pasti, fantasi seksual kita digiring kearah kekerasan sebagai wahananya. Pada kalangan generasi muda yang baru memasuki masa puber, yang rata-rata tidak punya bekal pemahaman yang mendasar tentang seksualitas, hal ini menjadi sangat riskan karena bisa jadi film-film itulah satu-satunya referensi yang mereka miliki sebagai sumber resmi yang tidak dilarang. Referensi yang lain seperti buku dan majalah porno (mulai yang stensilan hingga Penthouse dan Hustler) atau internet sebagai media baru yang sangat menjanjikan bagi pornografi, selain lebih buruk juga jelas hanya bisa mereka nikmati secara sembunyi-sembunyi.
Bahaya terbesar memang lebih mengancam mereka, orang-orang muda yang baru beranjak remaja atau yang popular disebut sebagai ABG (Anak Baru Gede). Perkembangan pelacuran anak-anak yang makin melejit pesat belakangan ini barangkali bisa dianggap sebagai outpout langsung dari indikasi ancaman bahaya tersebut terhadap anak-anak baru gede. Dalam konggres dunia untuk menentang Eksploitasi Seksual Komersial terhadap anak di Stockhlom (Agustus 1996) antara lain disebutkan bahwa saat ini sedikitnya satu juta pelacur anak di Asia melayani 10 hingga 12 juta pelanggan laki-laki (Dewasa) setiap minggunya. suatu kemajuan yang tak masuk akal dari perilaku seks masyarakat modern saat ini adalah tumbuh dan berkembangnya orang-orang pengindap pedofilia yang berkeliaran melintas batas dari suatu negara ke negara lain sehingga lewat jalur wisata, wabah ini menular seperti epidemic AIDS. Pelacuran anak dan berbagai bentuk pengeksploitasian seks terhadap anak-anak secara pasti telah menjadi masalah internasional yang membutuhkan perhatian ekstra serius dari semua negara, begitu ditegaskan Ron O’Grady, Koordinator internnasional dalam konggres tersebut.

Indonesia, jelas menjadi bagian yang cukup dekat juga dengan ancaman bahaya epidemi tersebut. Berbagai kasus bisa menjadi indikasi yang jelas dari kenyataan ini. Bahkan diluar yang monumental seperti kasus Robot Gedeg, hampir setiap hari juga kita bisa membaca berita-berita ngeri tentang kekerasan dan pengeksploitasian seks terhadap anak-anak maupun orang dewasa. Praktik-praktik pedofilia oleh orang asing seperti yang dilakukan oleh Robert “dolly” Duun dan eks diplomat Australia di Indonesia, William Steward Brown yang terungkap di Lombok pertengahan tahun 1996, juga adalah indikasi bahwa Indonesia sangat mungkin menjadi sasaran selanjutnya dari jaringan operasi pedofilia internasional di Asia Tenggara. Ancaman ini, parahnya lagi seperti gayung bersambut dengan kondisi riil dari generasi ABG yang cepat sekali dewasa secara seksual meski umur mereka masih belasan tahun. Mereka seperti “Mangga Karbitan” yang kelihatan sudah menjadi sangat ranum tapi sebenarnya belum waktunya dipetik, apalagi dipajang, dijual dan digerogoti dengan rakus. Dan tidak hanya dikota-kota besar, para ABG itu menjadi korban tapi juga di desa-desa dan kota-kota kecil. Berita tentang puluhan anak-anak dibawah umur yang memenuhi lokalisasi Kramat Tunggak sesudah Lebaran, adalah salah satu contoh riil. 

Semua persoalan-persoalan ini mungkin tidak begitu kita sadari ancaman dan bahaya riilnya. terutama bila kita berfikir secara mikro, hal ini mungkin dianggap tak lebih dari persoalan yang remeh belaka, yang jika diabaikan sekalipun, juga tak apa. Tapi menyikapi berbagai fenomena dan persoalan ini dengan cara seperti itu bisa berakibat fatal bagi kelangsungan  hidup dan kebudayaan masyarakat modern karena seks dalam pengertiannya yang paling luas menurut  Malinowski adalah lebih bersifat sosiologi dan kultural  daripada sekedar hubungan badan antara dua individu. Begitu dikatakan Malinowski dalam The Sexual Life of Savages (New York, Harcourt, Brace & World, p.xxiii, 1929). Bagaimana fundamentalnya seks sebagai sebuah elemen pembentuk masyarakat juga bisa kita temukan dalama pemikiran Claude Levi-Strauss. Antropolog yang dikenal sebagai Bapak dari pemikiran strukturalisme ini menegaskan bahwa seks merupakan suatu permasalahan mendasar yang terkait erat dengan bentuk-bentuk elementer dari pola kekerabatan dalam masyarakat primitif. Hasil studinya yang dituangkan dalam buku The Elementary Structures of Kindship antara lain mengupas secara mendalam tentang larangan incest yang dianggap sebagai dasar-dasar dari hubungan-hubungan social sehingga pelanggaran terhadap larangan ini seperti akan menumbangkan tiang-tiang sebuah masyarakat. Strauss selanjutnya menegaskan bahwa melalui larangan incest inilah, lahir struktur kultur dari suatu masyarakat. Dalam pembahasannya terhadap pola-pola kekerabatan masyarakat primitif tersebut, Strauss telah berhasil memperluas pengertian seks sebagai hubungan laki-perempuan secara umum yang pengaturan dan ketentuan-ketentuannya kemudian melahirkan kultur. Inti penemuannya pertolak dari pemikirannya tentang larangan incest yang memang universal karena bisa ditemukan dalam hampir semua kebudayaan manusia. Permasalahan keluarga dan masalah aturan perkawinan dalam sebuah masyarakat otomatis terkupas juga oleh Strauss dengan mendalami larangan incest dalam perilaku seksual manusia. Hubungan seksual, dengan demikian telah ditegaskan olehnya sebagai bentuk interaksi sosial yang sangat elementer dan mencerminkan nilai-nilai masyarakat serta menyangkut soal adat dan lembaga-lembaga lain dari sebuah masyarakat.

Bertolak dari pemikiran Strauss yang gemilang tersebut, rasanya tidak berlebihan bila kita menjadi khawatir melihat perkembangan perilaku seksual masyarakat saat ini. Konsumerisme yang habis-habisan mengkampanyekan diri sebagai ideologi masyarakat modern, seperti telah dijelaskan diatas, telah memacu arus liberalisasi seks sehingga memporak-porandakan segala batas dan arah yang semestinya menjadi acuan. Sayangnya, diluar pemikiran konteks Strauss, batas dan arah tentang aturan main dari seksualitas manusia selama ini memang tak pernah jelas karena sistem yang otoriter dan banyaknya kepentingan lain dalam pengaturan kehidupan seks manusia. Larangan incest sendiri misalnya, kini juga banyak dilanggar dimana-mana. Berbagai kasus yang diberitakan dimana-mana. Berbagai kasus yang diberitakan di negara kita saja sudah sangat mencekam sebenarnya tidak hanya seorang ayah yang menyetubuhi anaknya, tapi juga kasus seorang anak yang menyetubuhi ibunya sendiri. Kasus dramatis yang terjadi di daerah Jawa Timur ini bahkan berakhir dengan melayangnya nyawa sang ayah oleh anak tersebut.

(dikutip dari buku: Refleksi atas Kelamin, Potret Seksualitas Manusia Modern, karangan:  FX. Rudy Gunawan, terbitan: Indonesia Tera, Januari 2000)

ILMU PENGETAHUAN TENTANG CINTA

Darimana, Apa dan Bagaimana Cinta Bekerja, Serta Rahasia Tentang Cinta Sejati
Tulisan ini terinspirasi dari kesadaran saya akan setiap maha karya kreatifitas manusia di dunia, dari mulai lagu, mitos dan dongeng, hingga berbagai kreasi lukisan, pahatan serta arsitektur. Apabila kita perhatikan bagaimana nyaris setiap karya tersebut terinspirasi dari ataupun bertemakan elemen romansa. Contoh yang paling mudah ditemukan adalah dalam dunia musik yang sepertinya tidak pernah kehabisan stok lagu-lagu tentang cinta. Kenapa ya ?, Dan ternyata ketika saya search, dengan tepatnya ketemulah jawabannya di artikel ini: Kreatifitas Cinta. Dalam artikel tersebut menyebutkan, berdasarkan penelitian seorang psikolog, Jens Forster, dari University of Amsterdam yang berjudul WhyLove Has Wings and Sex Has Not, maka dapat disimpulkan “cinta itu membuat kita cenderung berpikir lebih besar dan kreatif”. Wow !, sebegitu hebatkah cinta itu.. Yup, selain itu cinta bagi saya adalah komponen yang membuat dunia ini hidup, tanpa cinta kita semua mungkin tidak pernah ada didunia ini. Konon manusia pertama didunia, Adam dan Hawa saling mencintai satu sama lain sehingga bisa memunculkan keturunan hingga akhirnya kita bisa terlahir disini. Tentu karena cinta jualah orangtua kita beserta seluruh orangtua dari orangtuanya kita dst. akhirnya mampu membesarkan kita semua sehingga kita semua bisa merasakan indahnya cinta juga. Maka sudah saatnyalah bagi kita untuk berterima kasih kepada sang pahlawan kita, - cinta. Dengan jalan mensyukurinya, yakni berupa menebarkan cinta itu ke dalam setiap perbuatan yang kita lakukan. Selain daripada itu karena hal-hal tersebut pulalah timbul pertanyaan dibenak diri saya, “Lantas sebenarnya ada apa sih dengan cinta ?”. Melalui tulisan sederhana inilah akhirnya saya bermaksud untuk berbagi dengan Anda semua sedikit tentang perihal cinta yang telah saya ketahui. Selamat menyimak...

Darimanakah Cinta Itu Berasal ?
Jika Anda menanyakan darimana cinta itu berasal tentu bisa dijawab dengan jawaban cinta itu berasal dari takdir Tuhan. Jawaban tersebut memang benar tetapi tidak memuaskan. :) Secara ilmiah ini memang agak membingungkan, akan tetapi ilmu pengetahuan mengatakan, jawabanya adalah jatuh cinta itu berasal dari hidung lalu turun ke hati. Loh !? Bukan dari mata turun ke hati toh..!!?? Ya, memang begitulah adanya. Perasaan cinta yang kita rasakan muncul karena di dalam tubuh diproduksi beberapa zat-zat tertentu yang sedikit  membius otak dan efeknya bisa disamakan dengan efek narkoba. Salah satu zat ini dinamakan feromon. Istilah feromon berasal dari bahasa Yunani yaitu “phero” yang artinya “pembawa” dan “mone” “sensasi” (feromon = pembawa sensasi). Senyawa feromon sendiri didefinisikan sebagai suatu subtansi kimia yang berasal dari kelenjar endokrin dan digunakan oleh mahluk hidup untuk mengenali sesama jenis, individu lain, kelompok, dan untuk membantu proses reproduksi. Senyawa feromon pada manusia terutama dihasilkan
oleh kelenjar endokrin pada ketiak, telinga, hidung, mulut, kulit, dan kemaluan. Feromon aktif apabila yang bersangkutan telah akil balig. Feromon ini bisa mempengaruhi hormon-hormon dalam tubuh manusia lainnya (terutama otak). Contoh paling mudah adalah "bau badan". Hus jangan salah !, lepas dari jenis bau badan menyengat hingga bikin orang lain menjauh, setiap manusia punya bau yang khas dan menjadi cirri dirinya. Oleh para ahli dianalogikan bahwa bau badan itu seperti "sidik jari”. Jadi, kita masing-masing punya bau yang unik dan sangat berbeda dengan manusia lainnya. Dengan demikian feromon yang dihasilkan manusia, di masa depan bisa jadi salah satu identitas diri. Sifat dari senyawa feromon sendiri tidak kasat mata, mudah menguap, tidak dapat diukur, tetapi ada dan dapat dirasakan oleh manusia. Senyawa feromon ini biasa dikeluarkan oleh tubuh saat sedang berkeringat dan dapat tertahan dalam pakaian yang kita gunakan. Feromon pada manusia merupakan sinyal kimia yang berada di udara yang tidak bisa dideteksi melalui bau-bauan tapi hanya bisa dirasakan oleh vomeronasalorgan (VMO) di dalam indra pencium. Sinyal feromon ini diterima oleh VMO dan dijangkau oleh bagian otak bernama hipotalamus. Di sinilah terjadi perubahan hormon yang menghasilkan respons perilaku dan fisiologis. Menimbulkan rasa ketertarikan antara dua orang berlainan jenis dengan bekerja sebagai pemicu dalam reaksireaksi kimia. Ketika dua orang berdekatan dan bertatapan mata, maka feromon akan tercium oleh organ tubuh manusia yang paling sensitive yaitu VMO, organ dalam lubang hidung yang mempunyai kepekaan ribuan kali lebih besar daripada indera penciuman. Dari disinilah terjadi apa yang dinamakan dengan cinta. (he2. tampaknya jadi terdengar kurang romantis ya..) Konon kemampuan tubuh untuk menghasilkan feromon berkurang setelah dua sampai empat tahun. Apakah ini berarti cinta itu hanya bersifat sementara?. Penasaran kan ?, makanya terus baca sampai habis tulisan ini.

Apa Sih Cinta Itu ?
Ada banyak definisi tentang cinta, ada yang bilang cinta itu takdir, cinta itu buta, cinta itu indah, cinta itu luapan emosi, cinta itu kagum atau menyukai sesuatu, dan lain sebagainya. Pernyataan diatas tentang cinta itu adalah benar, namun terlepas dari itu semua, ilmu pengetahuan mengatakan bahwa cinta itu adalah proses biologis berupa reaksi kimia didalam tubuh kita. Cinta dipengaruhi oleh pelepasan hormon/neurotransmitter. Hormon berasal dari bahasa Yunani “Horman” yang berarti “menggerakan”, atau dengan kata lain hormon adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antar kelompok sel. Berbeda dengan feromon yang dapat menyebar ke luar tubuh dan hanya dapat mempengaruhi dan dikenali oleh individu lain yang sejenis (satu spesies), hormon hanya dapat menyebar di dalam tubuh. Saat kita mencintai seseorang maka dilepaslah hormonhormon yang membuat tubuh kita bereaksi, merasakan berbagai perasaan dan emosi. Salah satu hormon yang dikeluarkan oleh tubuh itu adalah dopamin. Dopamin ini memiliki efek selayaknya kokaine. Ketika Anda bertemu seseorang yang Anda sukai, hormon dopamine ini bekerja dan sifatnya addictive. Artinya mereka yang menyukai pasangannya seakan-akan ketagihan untuk terus bertemu dengan orang yang disukainya itu. Dalam proporsi yang tepat, dopamin menciptakan energi intens, kegembiraan, dan fokus perhatian, dan itulah sebabnya, ketika Anda baru jatuh cinta, Anda dapat tetap terjaga sepanjang malam, mendaki gunung lebih cepat, dan menekan batas kemampuan Anda. Cinta membuat Anda lebih berani menjalani risiko yang biasanya tidak Anda ambil. (dalam dosis tinggi bisa jadi juga membuat Anda berani melakukan resiko seperti bunuh diri.. hiih sereem..).

Cinta Membuat Seseorang Menjadi Bahagia
“Aku tak bisa hidup tanpamu, kamu berada di aliran darahku, kamu adalah nafasku, aku tak ingat makan, tak ingat minum, tak ingat bobo, tak ingat mandi dll. semua itu karena mengingat kamu...”. Mungkin kata-kata lebay dan alay diatas tak asing lagi kita dengar dari mulut seseorang yang tengah dimabuk asmara. Dalang dibalik keadaan tersebut adalah hormon fenylethilamin. Selain hormon fenylethilamin ada juga hormon adrenalin. Sebagian pengaruh dari adrenalin ada yang mirip dengan fenylethilamin, yaitu mempercepat nafas. Selebihnya ada lagi hubungannya dengan, "tak ingat makan, tak ingat minum..". Ketika hormon ini bekerja, efek yang ditimbulkan dapat menghilangkan nafsu makan karena organ pencernaan jadi bekerja lebih lambat. Nah, yang berikutnya rada-rada menakutkan. Rupanya, selain hormone dopamine yang bekerja selayaknya kokaine, ada juga hormon yang bekerja selayaknya morphine. Hormon ini bernama endorpin. Endorpin dikatakan adalah morfinnya tubuh karena memang sifatnya yang seperti morfin (tahukan morfin ?, masih sejenis narkoba juga loh..). Hormon ini sebenarnya hanya akan muncul ketika kita merasakan sakit,  kegembiraan, dan orgasme. Namun, rupanya ketika kita jatuh cinta, hormon ini juga bekerja, oleh karena itu orang yang jatuh cinta merasa bahagia (kadang-kadang membuat senyum-senyum sendiri). Uniknya ketika Anda memakan cokelat, hormon endorpin ini juga akan dihasilkan. Itulah sebabnya ada baiknya apabila kita memberikan hadiah cokelat kepada pasangan kita. :) Selain itu ada juga vasopresin. Hormon ini memiliki peranan dalam kegiatan sexual. Hormon ini dapat menekan sekresi air, berperan sebagai antidiuretik yang dapat mengatur pengeluaran urin. Tanpa hormon ini, Anda sudah pasti memerlukan bantuan pampers karena tidak bisa mengatur air kencing sendiri. Dan yang terakhir adalah oxytocine yang merupakan hormon yang terkait dengan perasaan kepuasan. Ketika Anda memeluk atau membelai pasangan Anda, hormon ini akan dihasilkan di hipotalamus.

Cinta Membuat Seseorang Menjadi GILA
Saat kita jatuh cinta, bagian otak yang bertugas sebagai pengontrol depresi dan analisis, sama sekali tidak bekerja, sebaliknya bagian otak pengontrol intuisi, rasa "ser-seran" dan bagian otak yang bekerja merespon obat bekerja dengan aktif. Kesimpulannya Menurut psikiater dan asisten klinik psikiater di University of California San Francisco School of Medicine, Dr. Thomas Lewis, dalam bukunya yang bertajuk A General Theory of Love mengatakan, “jatuh cinta memang bukan merupakan fungsi otak, jatuh cinta itu lebih merupakan fungsi saraf “. Jadi tidak heran kenapa orang yang jatuh cinta kerap melakukan hal-hal bodoh, karena mereka -mungkin- "bekerja" tanpa menggunakan otak. (hahaha) Mengingat penelitian biologi saat ini, tampaknya bahwa ungkapan "jatuh cinta membuat gila" bukan hanya metafora. Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa jatuh cinta secara fisiologis mirip dengan penyakit mental. Misalnya saja gangguan seperti OCD (Obsessive- Compulsive Disorder). Si penderita OCD biasanya mempunyai pikiran tertentu yang tak dapat dilenyapkannya (obsesi) atau melakukan suatu tindakan berulang-kali tanpa kendali (kompulsi). Hal ini berkaitan dengan ketidakseimbangan serotonin, dan ketika dipelajari, peneliti menemukan bahwa seseorang yang jatuh cinta memiliki kadar serotonin 40% di bawah normal.

Adakah Yang Namanya Cinta Sejati Itu ?
Yup, tanpa diragukan lagi cinta sejati itu memang ada, buktinya kita bisa melihat pasangan kakek-nenek yang tetap saling mencintai sampai ajal memisahkan mereka.

Bagiamanakah Cara Untuk Menciptakan Cinta Sejati ?
Sebelumnya kita harus mengerti dulu apa itu “cinta sejati”. Ada banyak definisi cinta sejati, jumlahnya tak terhitung saking banyaknya. Namun kita tak perlu bingung. Toh kebanyakan definisi itu merupakan hasil pemikiran subyektif dan tidak logis. Supaya tidak terjebak dalam kebingungan, lebih baik kita bersandar pada definisi cinta sejati yang ilmiah, obyektif, dan logis. Salah satu definisi yang ilmiah, obyektif dan logis itu dikemukakan oleh M Scott Peck dalam The Road Less Travelled. Ia mendefinisikan cinta sebagai “kemauan untuk mengembangkan diri sendiri dengan maksud memelihara pertumbuhan spiritual diri sendiri atau perkembangan spiritual orang lain”. Ungkapan “dengan maksud” pada definisi tersebut digarisbawahi karena tujuanlah yang terutama membedakan antara cinta dan yang bukan cinta. Dengan demikian, cemburu buta atau pun upaya mengekang sang kekasih (walau dengan alasan demi menjaga keselamatannya) bukanlah cinta sejati. Dalam pada itu, untuk memelihara perkembangan spiritual orang lain yang kita cintai, kita perlu lebih dulu mengembangkan diri sendiri. Mengapa demikian? M Scott Peck menerangkan: “Bila kita mencintai seseorang, cinta kita dapat dibuktikan atau diwujudkan hanya dengan cara pengerahan tenaga kita sendiri…. Cinta bukan tanpa usaha. Sebaliknya, cinta itu penuh dengan usaha”. Nah, sekarang mari kembali ke bagian ilmu pengetahuannya. Pasangan dalam hubungan jangka panjang dan bahagia berarti telah beralih dari kedaan dimabuk asmara akibat dopamin- ke induksi oxytocin tenang. Oksitosin selain terkait dengan perasaan kepuasan sebagaimana dituliskan sebelumnya adalah hormon peptida yang mempromosikan rasa ikatan dan hubungan dan dilepaskan selama menyusui, pelukan, dan orgasme. Pasangan yang berhasil dalam mencari cara untuk merangsang pelepasan oksitosin dalam satu sama lain lebih cenderung senang untuk tetap selalu bersama. Jadi, apa yang bisa kita lakukan untuk merangsang pelepasan oksitosin, dan dengan demikian tetap saling terhubung dan bahagia dengan pasangan? (syuut... khusus buat kelangengan hubungan suami-istri !!) Inilah rahasianya :
  1. Seringlah berpelukan!.
  2. Saling memandangi satu sama lain ketika Anda sedang berbicara atau sedang berduaan.
  3. Melakukan petualangan bersama-sama, seperti mengunjungi tempat-tempat baru, naik roller coaster, berolahraga bersama, dll.
  4. Tertawa bersama.
  5. Saling memberi pijatan.
  6. Setiap kali konflik terjadi, sebelum meningkat menjadi marah. Segeralah terhubung secara fisik dengan satu sama lain (berpegangan tangan, memeluk, dll), bernapas bersama-sama selama beberapa menit, kemudian bicara. Untuk lebih jelasnya Anda bisa membaca artikel-artikel berikut :
  1. About Love
  2. Biology of Love
  3. How To Make Anyone Fall In Love With You
  4. The Chemistry of Love
  5. The Magic of Love
  6. The Science of Love
  7. The Science of Love (I Get Kick of You)
Dengan demikian artikel-artikel diatas sekaligus juga menutup akhir dari tulisan yang masih banyak kekurangannya ini, akhir kata dari saya semoga bermanfaat !


Terimakasih buat Penulis: Yoga P.W. (Http://yogapw.wordpress.co)

STRATEGI KULIAH TANPA BIAYA

MASALAH EKONOMI..? BUKAN HAMBATAN UNTUK KULIAH LAGI....!!!
Banyak tokoh nasional yang lahir dari dunia kampus, padahal banyak di antara mereka yang berasal dari kelompok masyarakat yang dikategorikan kurang mampu secara ekonomi, atau bahkan terpinggirkan secara sosial. Banyak pula di antaranya yang berasal dari pelosok-pelosok pedalaman atau daerah terpencil. Namun, akhirnya mereka bias membuktikan pada dunia bahwa mereka BISA SUKSES. Apa kuncinya ? tidak lain dan tidak bukan adalah KULIAH di perguruan tinggi. Jadi kalau Anda ingin sukses seperti mereka, maka Anda harus kuliah. Kuliah dapat meningkatkan status atau kelas sosial seseorang, bahkan keluarga dan masyarakatnya. Kuliah seperti apa yang dapat menjadikan seseorang sukses ? Kuliah yang dapat merubah cara berpikir, bertindak dan berperilaku seseorang. Jadi apabila Anda memutuskan untuk kuliah di perguruan tinggi maka bersiaplah untuk merubah cara berpikir, bertindak dan berperilaku ke arah cara berpikir, bertindak dan berperilaku yang membawa kesuksesan. Maka jadikanlah kuliah yang dilaksanakan merupakan sarana untuk merubah cara berpikir, bertindak dan berperilaku serta memperluas wawasan dan jaringan (silaturrahim) dengan lingkungan yang lebih luas. Dari sini maka diharapkan kuliah yang dilaksanakan dapat memberikan kesuksesan bagi hidup seseorang. Ada beberapa hambatan yang biasanya menjadi penghalang untuk melaksanakan kuliah atau menjadikan kuliah tidak sukses. Hambatan-hambatan itu antara lain adalah masalah ekonomi. Masalah ekonomi merupakan hambatan yang paling sering dikemukakan orang untuk tidak kuliah atau berhenti dari kuliah Memang, semakin tinggi biaya hidup maka otomatis biaya kebutuhan keluarga pun semakin tinggi. Maka banyak keluarga yang terpaksa memberhentikan anak-anaknya dari sekolah dengan alas an ketidakmampuan ekonomi. Pendapatan orang tua mereka hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka. Padahal, ketahuilah..! BAHWA DALAM KULIAH, KESULITAN EKONOMI DAPAT DIATASI !. Ingat, kuliah adalah sarana untuk belajar mandiri dan pintu menuju kesuksesan di masa depan. Dalam pembahasan selanjutnya akan dikemukakan trik-trik untuk mengatasi kesulitan ekonomi dalam kuliah. Jadi, TIDAK ADA ALASAN UNTUK TIDAK KULIAH HANYA KARENA ALASAN EKONOMI !! Paling tidak, ada empat jenis biaya yang harus dikeluarkan ketika seseorang kuliah, yaitu :
  1. Biaya uang kuliah (SPP, Praktikum, Ujian, dll);
  2. Biaya buku dan sumber rujukan perkuliahan yang lainnya;
  3. Biaya tempat tempat tinggal;
  4. Biaya kebutuhan hidup (makan, transportasi, dll).
Tulisan ini membahas kiat praktis mengatasi keempat jenis biaya tersebut. Dari berbagai pengalaman, ternyata banyak mahasiswa yang aktif dan kreatif untuk mengatasi biaya-biaya tersebut. Maka kesulitan ekonomi bukan hambatan lagi. Dengan sifat kreatif yang dimiliki mahasiswa, mahasiswa bisa mandiri secara ekonomi, bahkan tidak sedikit yang mendapatkan “kelebihan materi” dari usaha yang dilakukannya.
MEMILIH TEMPAT KULIAH
(Dari yang bayar sampai yang GRATIS)
Apabila tekad untuk kuliah sangat kuat, sementara kemampuan biaya sangat minim, maka tidak perlu cemas atau putus asa dulu, apalagi sampai memutuskan untuk tidak kuliah. Modal kuliah yang paling besar adalah TEKAD YANG KUAT. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi kekurangan biaya, yaitu antara lain :
  1. Membandingkan jurusan-jurusan yang dipilih di beberapa perguruan tinggi, lalu dipilih yang biayanya paling murah. Akan tetapi jangan lupa untuk tetap melihat kualitas jurusan dan perguruan tinggi tersebut. Apabila pilihan Jurusan atau Program Studi sesuai dengan minat di perguruan tinggi yang diinginkan maka berarti tidak ada pilihan bahwa biaya kuliah harus sesuai dengan Jurusan atau Program Studi pilihan itu. Tapi tidak usah takut, MASALAH BIAYA PASTI ADA SOLUSINYA, diantaranya adalah dengan beasiswa. Untuk saat ini ada banyak lembaga swasta, institusi pemerintah atau perseorangan yang memberikan bantuan beasiswa, bahkan secara full alias penuh selama kuliah bahkan kadang-kadang ada juga yang sekalian memberi biaya hidup juga ! enak bukan, tanpa ada ikatan lagi.
  2. Memilih jurusan yang disubsidi atau diberi fasilitas beasiswa. Di beberapa perguruan tinggi biasanya ada jurusan tertentu yang diberi fasilitas beasiswa. Namun biasanya jurusan ini menuntut kemampuan yang lebih dibandingkan dengan jurusan yang lain, karena jurusan ini biasanya mempunyai kekhususan-kekhususan seperti bahasa yang dipergunakan dalam perkuliahan adalah bahasa asing dan seleksi penerimaan mahasiswa lebih ketat terutama dalam masalah nilai ijazah & raport sewaktu SLTA serta hasil ujian masuk. Pembukaan jurusan khusus dengan fasilitas beasiswa ini biasanya tidak selamanya, tergantung kebutuhan serta kebijakan pimpinan perguruan tinggi yang bersangkutan.
  3. Dispensasi biaya pendaftaran dan biaya kuliah (SPP) di perguruan tinggi. Langkah lain yang dapat diambil sebelum masuk kuliah adalah dengan menanyakan ke perguruan tinggi tempat kita akan kuliah tentang dispensasi biaya pendaftaran dan biaya kuliah di perguruan tinggi yang bersangkutan. Saat ini perguruan tinggi rata-rata menyediakan fasilitas keringanan biaya pendaftaran dan SPP kuliah.
  4. Memilih kuliah kedinasan atau kuliah ikatan dinas. Pilihan lain yang dapat dilakukan adalah dengan kuliah ikatan dinas di akademi atau sekolah tinggi tertentu. Kuliah dengan sistem ikatan dinas ini biasanya setelah selesai kuliah langsung ditempatkan kerja. Selain itu, biasanya kuliah ikatan dinas ini tidak bayar uang kuliah alias gratis, bahkan diberi uang saku.
  5. Kuliah dengan Program Beasiswa. Saat ini banyak lembaga, baik lembaga pemerintah maupun swasta, yang menawarkan program beasiswa penuh selama kuliah. Beaasiswa-beasiswa ini biasanya tanpa ada ikatan apapun.
MENGATASI MASALAH UANG KULIAH
Solusi yang paling sering dilakukan berkaitan dengan kesulitan uang kuliah adalah dengan mencari beasiswa. Tapi masalahnya, kadang banyak mahasiswa atau calon mahasiswa yang belum mengetahui informasi tentang seluk beluk beasiswa ini. Ada banyak lembaga baik pemerintah maupun swasta – jumlahnya bisa mencapai puluhan bahkan ratusan- yang memberikan beasiswa, yaitu antara lain :
  1. Beasiswa dari perguruan tinggi tempat kuliah. Biasanya di setiap perguruan tinggi ada anggaran khusus untuk beasiswa. Beasiswa yang berasal dari perguruan tinggi ini biasanya ada tiga macam, yaitu beasiswa berprestasi, beasiswa aktifis dan beasiswa kurang mampu.
  2. Beasiswa dari lembaga pemerintah. Lembaga pemerintah yang setiap tahun mengeluarkan beasiswa diantaranya adalah Departemen Pendidikan Nasional (Diknas) dan Departemen Agama (Depag). Hal ini bisa dipahami karena kedua departemen ini mengurusi masalah pendidikan. Kuota/jatah beasiswa yang disediakan biasanya cukup banyak sehingga diharapkan banyak mahasiswa yang terbantu. Selain itu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) biasanya menyediakan anggaran untuk beasiswa.
  3. Beasiswa dari lembaga atau yayasan swasta. Selain dari instansi pemerintah, beasiswa juga banyak diberikan oleh lembaga atau yayasan swasta. Lembaga-lembaga pemberi beasiswa ini umumnya memberikan beasiswa melalui perguruan tinggi. Namun ada juga lembaga pemberi beasiswa yang menyalurkan beasiswanya langsung kepada mahasiswa tanpa melalui perantara perguruan tinggi. Lembaga pemberi beasiswa ini jumlahnya mencapai ratusan.
  4. Beasiswa Non Formal. Beasiswa ini biasanya berasal dari individu yang dermawan.
Beasiswa atau bantuan studi dalam bentuk ini sangat bergantung pada keaktifan mahasiswa menjalin hubungan yang baik dengan pihak lain.
 
MENDAPATKAN BUKU RUJUKAN PERKULIAHAN
(Dari yang Harganya Murah sampai yang GRATIS)
Hal yang tak kalah pentingnya dalam kuliah adalah mencari buku buku yang dijadikan sumber rujukan dalam perkuliahan. Mahasiswa dan buku adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. Namun untuk saat ini, dimana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sedemikian pesat, maka sumber ilmu pengetahuan dapat diperoleh tidak hanya dari buku. Koran, majalah, televisi, radio, internet atau yang lainnya merupakan beberapa sarana yang dapat digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Dalam perkuliahan, umumnya masih memakai buku sebagai rujukan utama. Oleh karena itu, maka mau tidak mau, mahasiswa harus ”akrab” dengan buku. Apabila dana untuk membeli buku sebagai rujukan kuliah tersedia dalam jumlah yang relatif cukup maka hal ini tidak menjadi masalah. Biasanya banyak toko buku di sekitar kampus yang menyediakan buku-buku rujukan perkuliahan. Begitu juga di koperasi kampus. Namun apabila dana untuk membeli buku ini sangat minim, atau bahkan tidak ada sama sekali, maka ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan untuk mendapatkan sumber materi perkuliahan ini, yaitu antara lain membeli buku di toko atau pasar murah, fhoto copy buku atau makalah dari dosen, menjadi anggota perpustakaan, mencari buku rujukan kuliah di internet, membeli buku dalam bentuk CD atau dengan mengajukan permintaan ke lembaga pemberi buku secara gratis.
MENCARI TEMPAT TINGGAL
(Dari yang Bayar sampai yang GRATIS)
Hal lain yang biasanya menjadi perhatian bagi mahasiswa adalah mencari tempat tinggal. Tentu saja masalah ini khusus bagi para mahasiswa yang tidak tinggal di rumah orang tua atau saudara. Prinsip yang biasanya dijadikan pedoman dalam mencari tempat tinggal adalah mencari tempat tinggal yang murah, aman dan nyaman. Apabila dana yang tersedia untuk tempat tinggal ini cukup maka mencari tempat tinggal tidak begitu menjadi masalah. Tinggal mencari tempat yang cocok, sementara harga sewa/kontrak tempat tinggal tidak menjadi masalah. Ada beberapa pilihan anternatif yang biasanya dilakukan mahasiswa berkaitan dengan masalah tempat tinggal ini, yaitu antara lain : tinggal di daerah yang masih murah, sewa tempat tinggal secara bersamasama, tinggal di asrama, tinggal di suatu lembaga.

MENGATASI BIAYA HIDUP
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, banyak mahasiswa yang melakukan usaha sampingan selain kuliah yang menghasilkan uang atau sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Imbalan yang didapatkan dari usaha ini tidak perlu mesti uang, tetapi dalam bentuk lain pun tidak jadi masalah. Usaha yang dilakukan tentu saja harus merupakan usaha yang halal. Dan juga yang tidak kalah pentingnya adalah tidak terlalu menyita waktu kuliah dan belajar serta hanya memerlukan sedikit modal atau bahkan tanpa modal sama sekali (bagi yang kemampuan dananya terbatas). Lain lagi dengan mahasiswa yang berkecukupan namun ingin mandiri dengan wiraswasta, maka modal usaha mungkin tidak terlalu menjadi masalah. Kunci dari usaha ini adalah jeli dalam melihat setiap peluang. Banyak, misalnya, mahasiswa yang ketika ada kegiatan di kampus mereka tidak malu untuk berjualan minuman dan makanan. Tentu saja dagangannya laku karena berjualan secara ”jemput bola”. Ada beberapa usaha sampingan yang biasanya dilakukan mahasiswa, yang tentu saja masih banyak usaha-usaha lain yang dapat dilakukan :
  1. Menulis di media masa Saat ini, media masa baik berupa koran, tabloid atau majalah banyak sekali serta mudah untuk didapatkan, baik di pedesaan, apalagi di perkotaan. Media masa ini ada yang tingkat daerah dan nasional. Jumlahnya lebih dari 100 untuk seluruh Indonesia. Setiap terbit, media masa ini memerlukan tulisan-tulisan baik berupa artikel, opini, cerita pendek (cerpen), surat pembaca, resensi buku dan sebagainya. Bayangkan, untuk satu koran harian (yang terbit setiap hari), berapa ratus tulisan yang mereka butuhkan dalam satu bulan ! Dan biasanya, setiap tulisan yang dimuat diberi honorarium. Untuk Koran tingkat lokal biasanya sekali dimuat honornya sekitar Rp.100.000,00 bahkan bisa lebih. Dan untuk koran nasional honornya paling kecil sekitar Rp. 300.000,00-an, bahkan ada yang sampai Rp. 750.000,00 bahkan bisa lebih. Jadi, peluangnya banyak dan honornya menggiurkan pula. Tinggal berlatih menulis saja. Kata sebagian penulis senior, biasanya untuk penulis pemula ada rumus 1 : 10, artinya diantara 10 tulisan yang dikirimkan, biasanya ada satu yang dimuat. Untuk melakukan hal ini, kita tinggal membaca dan mengamati rubrik-rubrik yang ada di suatu koran/tabloid/majalah, lalu mana yang kira-kira kita mampu untuk membuat tulisan. Tulisan tidak hanya berbentuk tulisan ilmiah. Puisi, cerita pendek (cerpen), pengalaman pribadi dan hal-hal lainnya biasanya ada rubrik khusus yang memfasilitasinya.
  2. Menyediakan jasa pengetikan Bagi mahasiswa yang mempunyai kemampuan mengetik cepat bisa memanfaatkannya dengan menjual jasa pengetikan kepada mahasiswa lain. Hal ini bisa dilakukan dengan membuka rental pengetikan sendiri atau hanya mengetik saja. Kalau membuka rental sendiri tentu saja memerlukan modal untuk pembelian komputer dan penyediaan tempat. Kalau hanya menyediakan jasa pengetikan saja, tentu promosi yang gratis adalah lewat teman-teman kuliah. Kalau setiap hari ada yang memanfaatkan jasa kita minimal 2 orang dengan imbalan masing-masing misalnya Rp. 10.000,- maka hal ini sudah lumayan untuk ukuran mahasiswa. Belum lagi kalau seseorang menyuruh mengetik kadang-kadang menanggung juga urusan konsumsinya ! dan masih banyak usaha-usaha lainnya yang dapat dilakukan sesuai dengan bakat, kemampuan dan kreatifitas mahasiswa yang bersangkutan.

SEMOGA BERMANFAAT.... TERIMAKASIH KEPADA Penulis, A. Furqon, dosen salah satu perguruan tinggi terkemuka di Jakarta. email: apikpublishing@gmail.com